BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Psikologi
dalam pengertian umum adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah-laku
manusia. Bagi orang awam seringkali Psikologi disebut dengan ilmu jiwa karena
berhubungan dengan hal-hal psikologis/kejiwaan. Sama seperti ilmu-ilmu yang
lain, maka Psikologi memiliki beberapa sub bidang seperti Psikologi Pendidikan,
Psikologi Klinis, Psikologi Sosial, Psikologi Perkembangan, Psikologi Lintas
Budaya, Psikologi Industri & Organisasi, Psikologi Lingkungan, Psikologi
Olahraga, dan Psikologi Anak & Remaja. Dari beberapa sub bidang tersebut
Psikologi Industri dan Organisasi (PIO) merupakan bidang khusus yang
memfokuskan perhatian pada penerapan-penerapan ilmu Psikologi bagi
masalah-masalah individu dalam perusahaan yang secara khusus menyangkut
penggunaan sumber daya manusia dan perilaku organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Psikologi industri Ilmu yang
mempelajari manusia dan segi-segi kejiwaan dalam konteks kerja di industri atau
perusahaan secara sistematis dan ilmiah. Menurut John Miner peran psikologi
industri dalam perusahaan adalah terlibat dalam proses input, berfungsi sebagai
mediator dalam hal-hal yang berorientasi pada produktivitas, berfungsi sebagai
mediator dalam hal-hal yang berorientasi pada pemeliharaan, terlibat dalam
proses output.
Ada beberapa faktor
penting dalam karakteristik pekerja yang sukses secara psikologis, yaitu self
confidence, originality, task oriented, future oriented, risk tasking, people
oriented. Di dalam sebuah instansi atau lembaga pasti akan terjadi interaksi
sosial karena itu salah satu faktor yang menunjang psikologi terhadap sebuah
industri atau psikologi industri agar terjadi dampak yang positif bagi pegawai
tersebut, misalnya saja perbedaan individu dalam kelompok dan kesesuain kelompok,
human realition, team work yang solid, relasi antar manajer dan karyawan.
Dalam
perjalanannya sebagai sebuah ilmu, Psikologi telah banyak memberikan kontribusi
bagi perkembangan organisasi atau perusahaan. Teori, hasil penelitian dan
teknik-teknik atau metode tentang perilaku organisasi telah banyak
diaplikasikan oleh perusahaan dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas.
Para lulusan Psikologi yang berkarir dalam dunia bisnis juga telah banyak
menunjukkan peranan penting mereka dalam pengembangan sumber daya manusia di
perusahaan-perusahaan tempat mereka bekerja. Permasalahannya adalah masih
banyak orang yang belum dapat melihat peran tersebut karena memang cenderung
"implisit" artinya seringkali tidak langsung dapat dilihat secara finansial.
B. Bagaimana
Psikologi Berperan
Secara
umum berbagai teori, metode dan pendekatan Psikologi dapat dimanfaatkan di
berbagai bidang dalam perusahaan. Salah satu hasil riset yang dilakukan
terhadap para manager HRD menunjukkan bahwa lebih dari 50% responden
menyebutkan Psikologi Industri dan Organisasi memberikan peran penting pada
area-area seperti pengembangan manajemen SDM (rekrutmen, seleksi dan
penempatan, pelatihan dan pengembangan), motivasi kerja, moral dan kepuasan
kerja. 30% lagi memandang hubungan industrial sebagai area kontribusi dan yang
lainnya menyebutkan peran penting PIO pada disain struktur organisasi dan
desain pekerjaan.
Hasil
riset tersebut di atas mungkin hanya menggambarkan sebagian besar area dimana
Psikologi dapat berperan. Satu hal yang belum disebutkan di atas misalnya peran
para psikolog dalam menangani individu-individu yang mengalami masalah-masalah
psikologis melalui employees assistant program (EAP) atau pun klinik-klinik
yang dimiliki oleh perusahaan. Penanganan individu yang mengalami masalah
psikologis sangat besar pengaruhnya terhadap produktivitas dan kinerja
perusahaan. Hal tersebut sangatlah wajar mengingat bahwa perusahaan digerakan
oleh individu-individu yang saling berinteraksi di dalamnya.
Dalam
kenyataan sehari-hari banyak faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi
seseorang dalam bekerja. Faktor-faktor tersebut seringkali tidak dapat
diselesaikan dengan pendekatan-pendekatan lain di luar psikologi. Contoh: dalam
suatu team yang terdiri dari para pakar yang sangat genius seringkali justru
tidak menghasilkan performance yang baik dibandingkan dengan sebuah team yang
terdiri dari orang-orang yang berkategori biasa-biasa saja.
C. Pengenbangan Manjemen
SDM
Perusahaan
membutuhkan adanya Manajemen sumber daya manusia untuk membantu terwujudnya
tujuan perusahaan. Byars dan Rue (1997) menyatakan bahwa tantangan Manajemen
sumber daya manusia saat ini dan mendatang adalah muncul isu-isu keberagaman di
tempat kerja, adanya perubahan tuntutan dari pemerintah, adanya perubahan
struktur organisasi, adanya perkembangan teknologi khususnya teknologi
informatika, dan adanya isu pendekatan manajemen yang cenderung kearah
pemberdayaan karyawan dan tim kerja mandiri.
Selain itu pula,
tantangan MSDM di masa kini dapat digolongkan menjadi dua, sebagai berikut.
a) Tantangan Eksternal
a. Perubahan Lingkungan
Bisnis yang cepat
b. Keragaman Tenaga
Kerja
c. Globalisasi
d. Peraturan Pemerintah
e. Perkembangan
pekerjaan dan peranan keluarga
f. Kekurangan Tenaga
Kerja yang Terampi
b) Tantangan Internal
a. Posisi Organisasi
dalam Bisnis yang Kompetitif
b. Fleksibilitas
c. Pengurangan Tenaga
Kerja
d. Tantangan
Restrukturisasi
e. Bisnis Kecil
f. Budaya Organisasi
g. Teknologi
h. Serikat Pekerja
D. Peran Manajemen
Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia (MSDM)
adalah fungsi yang berhubungan dengan mewujudnya hasil tertentu melalui
kegiatan orang-orang. Hal ini berarti bahwa sumber daya manusia
berperan penting dan dominan dalam manajemen.
MSDM mengatur dan menetapkan program
kepegawaian yang mencangkup masalah- masalah sebagai berikut:
1. Menetapkan jumlah,
kualitas dan penempatkan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan
kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job specification, job
requirement, dan job evaluation.
2. Menetapkan penarikan,
seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right man in the
right place dan the right man in the right job.
3. Menetapkan program
kesejahteraan, pengembangan, promosi dan pemberhentian
4. Meramalkan permintaan
dan penawaran sumber daya manusia pada masa yang akan datang
5. Memperkirakan keadaan
perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.
6. Memonitor dengan
cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas jasa
perusahaan-perusahaan sejenis
7. Memonitor kemajuan
teknik dan perkembangan serikat buruh
8. Melaksanakan
pendidikan, latihan dan penilaian prestasi karyawan
9. Mengatur mutasi
karyawan baik vertikal maupun horisontal
10. Mengatur pensiun,
pemberhentian dan pesangaonnya.
Peran MSDM diakui sangat menentukan
bagi terwujudnya tujuan, tetapi untuk memimpin unsur manusia ini sangat
sulit dan rumit.
Tenaga kerja manusia selain mampu,
cakap, dan terampil, juga tidak kalah pentingnya kemauan dan kesungguhan
mereka untuk bekerja efektif dan efisien. Kemampuan karyawan dan
kecakapan kurang berarti jika tidak diikuti moral kerja dan kedisiplinan
karyawan dalam mewujudkan tujuan.
E. Organization
Guidelines (Pedoman Organisasi)
Ada beberapa pedoman
organisasi yang layak diingat. Tetapi mereka tidak absolut. Relevansi mereka
adalah bergantung pada keadaan. Metode lama telah muncul sejak lama,
ketika classical principles of organization (line of command, span of
control, dll) yang dirumuskan oleh Urwick (1947) yang dilihat sebagai
satu-satunya dasar untuk desain organisasi.
Bagaimanapun prinsip
ini terus dilakukan oleh banyak manajer. Beberapa waktu yang lalu Lupton (1975)
mengatakan bahwa: µDaya tarik dari desain klasik berdasarkan sudut pandang
manajemen puncak adalah adanya kontrol manajer atas bawahan. Para manajer
menganggap mereka berpikir secara rasional dan metode ini adalah sebuah
pendekatan rasional. Tetapi sebelum jatuh ke dalam perangkap untuk percaya pada
desain klasik, panduan berikut ini patut diingat dalam studi organisasi dan
dapat membantu dalam mendiagnosis masalah:
a) Alokasi kerja
Pekerjaan yang harus dilakukan harus
ditentukan dan dialokasikan untuk suatu fungsi, unit, departemen, tim kerja,
kelompok proyek dan posisi individu. Terkait dengan jenis kegiatan harus
dikelompokkan secara bersama. Akan ada pilihan untuk membaginya antara bekerja
atas produk, proses, pasar atau wilayah geografis.
b) Diferensiasi dan
integrasi
Sebagai Lawrence dan Lorsch (1969)
menekankan, perlu untuk membedakan antara aktivitas yang berbeda dan harus
dilakukan, tetapi juga diperlukan untuk memastikan bahwa kegiatan ini dilakukan
secara terintegrasi, sehingga setiap orang dalam organisasi bekerja dengan
tujuan yang sama.
c) Teamwork
Pekerjaan harus didefinisikan dan peran
diuraikan dengan jelas sehingga terlihat mana jenis pekerjaan yang menunjukkan
pentingnya kerja sama tim. Daerah di mana diperlukan kerja sama harus
digarisbawahi. Organisasi harus dirancang dan dioperasikan sedemikian rupa
untuk memfasilitasi kerjasama lintas batas departemen atau fungsional. Jika
memungkinkan, tim mengelola diri secara mandiri dan diberikan tanggung jawab
untuk menjalankan urusan mereka sendiri, termasuk perencanaan, penganggaran dan
melatih pengendalian mutu. Networking harus didorong dalam arti orang
berkomunikasi secara terbuka dan informal dengan satu sama lain sebagai suatu
kebutuhan. Hal ini diakui bahwa proses informal bisa lebih produktif daripada
formal, seperti struktur bagan organisasi. Sebagai pemikir yang berpengaruh
bagi manajemen, Mary Parker Follett (1924) menekankan, tugas utama
manajemen adalah untuk mengatur situasi sehingga orang bekerjasama dengan
sendirinya.
d) Flexibility
Struktur organisasi harus cukup
fleksibel untuk merespon dengan cepat terhadap perubahan, tantangan dan
ketidakpastian. Fleksibilitas harus ditingkatkan dengan pembentukan kelompok
inti dan menggunakan part time, seperti pekerja kontrak atau sementara menangani
tuntutan tambahan.
e) Role clarification
Orang harus jelas tentang peran mereka
sebagai individu dan sebagai anggota tim. Mereka harus tahu apa yang
mereka harus pertanggungjawa untuk menggunakan kemampuan mereka dalam mencapai
tujuan yang mereka telah sepakati dan berkomitmen untuk itu. Peran profil harus
digunakan untuk mendefinisikan area kunci tetapi tidak harus membatasi
inisiatif dan tanggung jawab.
f) Desentralisasi
Otoritas untuk membuat keputusan harus
didelegasikan sedekat mungkin dengan tempat tindakan sebagai pusat keputusan.
Profit harus dibentuk sebagai unit bisnis strategis yang beroperasi dekat
dengan pasar dan dengan tingkat otonomi yang cukup. Sebuah multiproduct atau
bisnis pasar harus mengembangkan sebuah organisasi federal, dengan setiap
entitas federasi menjalankan urusan sendiri, meskipun mereka akan dihubungkan
bersama-sama dengan strategi bisnis secara keseluruhan.
g) De-layering
Organisasi harus disusutkan dengan
menghilangkan lapisan manajemen yang berlebihan dan menjalankan
pengawasan dalam rangka untuk meningkatkan fleksibilitas,
memfasilitasi komunikasi lebih cepat, tanggap,
memungkinkan orang untuk diberikan tanggung jawab yang lebih sebagai
individu atau tim dan juga mengurangi biaya.
F. Urain Psokologi
Industri Dalam Perusahaan
a) Problem keterbatasan
tenaga kerja terampil atau disebut paradoks kapasitas
Asia sebagai kawasan dengan penduduk
terpadat di dunia saat ini tengah mengalami keterbatasan dalam pasar tenaga
kerja, khususnya ketersediaan tenaga profesional ahli dan talenta. Terbatasnya
talenta tenaga kerja yang ahli mengakibatkan krisis kepemimpinan, sehingga
menghambat pertumbuhan di banyak organisasi.
b) Pergeseran norma dan
budaya
Selain permasalahan mengenai
keterbatasan talenta tenaga kerja, terdapat pula tantangan lain yakni
pergeseran norma dan budaya. Hal ini ditunjukkan dengan semakin
individualistisnya tenaga kerja Asia. “Pada masa lalu, pegawai bekerja seumur
hidup di sebuah perusahan. Tapi, saat ini tenaga kerja semakin sering berpindah
kerja dan mencari kesempatan kerja yang lebih baik,” Bell memberi contoh.
c) Perubahan kontrak
ketenagakerjaan
Lebih jauh Andrew Bell memaparkan,
dewasa ini terjadi penekanan yang lebih tinggi terhadap kinerja dan orientasi
terhadap pelanggan. Akibatnya, mau tidak mau, perusahaan harus memberikan
karyawan kebebasan, motivasi, keberdayaan dan tantangan yang lebih tinggi dalam
pekerjaan.
G. Relevansi Ilmu
Psikologi dengan Manajemen SDM dan Kontribusi
Keduanya Manajemen
Sumber Daya Manusia, disingkat MSDM merupakan suatu ilmu atau cara bagaimana
mengatur sumber daya yang dimiliki oleh individu dapat digunakan secara
maksimal sehingga tujuan (goal) menjadi maksimal. Manajemen SDM juga merupakan
bidang ilmu manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia
dalam organisasi. Unsurnya adalah manusia yang merupakan tenaga kerja pada
sebuah lembaga atau organisasi. Dengan demikian fokus yang dipelajari manajemen
sumber daya manusia ini hanyalah masalah-masalah yang berhubungan dengan tenaga
kerja manusia saja.
Manajemen SDM mempergunakan
manusia sebagai kajian materi yang digunakan dalam disiplin ilmu ini. Manusia
merupakan makhluk yang berperilaku sebab perilaku merupakan manifestasi
kejiwaan diri manusia. Disiplin ilmu yang erat kaitannya dengan hal tersebut
yakni psikologi. Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari perilaku yang
merupakan manifestasi kejiwaan manusia. Dengan demikian, kedua disiplin ilmu
yakni Manajemen SDM dan Psikologi memiliki relevansi terkait keduanya sama-sama
mengkaji manusia. Hanya saja, Manajemen SDM mempelajari manusia yang
beraktivitas dalam suatu organisasi atau perusahaan terkait dengan pencapaian
tujuan organisasi atau perusahaan. Selain itu, kajian ilmu psikologi juga akan
memberikan kontribusi terhadap disiplin ilmu Manajemen SDM dalam mempelajari tingkah
laku manusia serta aktivitas di dalam mengelola SDM yang mencakup fungsi
perencanaan, pengorganisasian, serta pengawasan dan pengarahan.
Proses perencanaan,
pengorganisasian, serta pengawasan dan pengarahan sumber daya manusia merupakan
hal yang kompleks sebab manusia mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan
dan latar belakang yang berbeda atau berlainan yang dibawa ke dalam organisasi.
Oleh sebab itu, perlu didukung dengan pengetahuan yang mengkaji
komponen-komponen kejiwaan pada manusia sebagai makhluk yang unik. Pengetahuan
yang dimaksud yakni terdapat dalam kajian ilmu psikologi.
Secara umum, berbagai
teori, metode dan pendekatan Psikologi dapat dimanfaatkan di berbagai bidang
dalam perusahaan. Salah satu hasil riset yang dilakukan terhadap para manager
HRD menunjukkan bahwa lebih dari 50% responden menyebutkan Psikologi Industri
dan Organisasi memberikan peran penting pada area-area seperti pengembangan
manajemen SDM (rekrutmen, seleksi dan penempatan, pelatihan dan pengembangan),
motivasi kerja, moral dan kepuasan kerja. 30% lagi memandang hubungan
industrial sebagai area kontribusi dan yang lainnya menyebutkan peran penting
PIO pada desain struktur organisasi dan desain pekerjaan.
Hasil riset tersebut
di atas mungkin hanya menggambarkan sebagian besar area di mana Psikologi dapat
berperan. Satu hal yang belum disebutkan di atas misalnya peran para psikolog
dalam menangani individu-individu yang mengalami masalah-masalah psikologis
melalui employees assistant program (EAP) atau pun klinik-klinik yang dimiliki
oleh perusahaan. Penanganan individu yang mengalami masalah psikologis sangat
besar pengaruhnya terhadap produktivitas dan kinerja perusahaan. Hal tersebut
sangatlah wajar mengingat bahwa perusahaan digerakan oleh individu-individu yang
saling berinteraksi di dalamnya.
Menurut John Miner
dalam bukunya Industrial-Organizational Psychology (1992), peran psikologi
dalam perusahaan dapat dirumuskan dalam 4 bagian, antara lain:
1. Terlibat dalam proses
input yakni melakukan rekrutmen, seleksi, dan penempatan karyawan.
2. Berfungsi sebagai
mediator dalam hal-hal yang berorientasi pada produktivitas yakni melakukan
pelatihan dan pengembangan, menciptakan manajemen keamanan kerja dan
teknik-teknik pengawasan kinerja, meningkatkan motivasi dan moral kerja
karyawan, menentukan sikap-sikap kerja yang baik dan mendorong munculnya
kreativitas karyawan.
3. Berfungsi sebagai
mediator dalam hal-hal yang berorientasi pada pemeliharaan yakni melakukan
hubungan industrial (pengusaha-buruh-pemerintah), memastikan komunikasi
internal perusahaan berlangsung dengan baik, ikut terlibat secara aktif dalam
penentuan gaji pegawai dan bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkannya,
pelayanan berupa bimbingan, konseling dan therapy bagi karyawan-karyawan yang
mengalami masalah-masalah psikologis
4. Terlibat dalam proses
output yakni melakukan penilaian kinerja, mengukur produktivitas perusahaan,
mengevaluasi jabatan dan kinerja karyawan.
Dari rumusan John Miner tersebut, dapat
ditelaah bahwa psikologi sangat erat kaitannya dengan Manajemen sumber daya
manusia. Hal-hal yang menyangkut penempatan tenaga kerja, pelatihan dan
pengembangan tenaga kerja, pengawasan kinerja, pemeliharaan, serta evaluasi
merupakan komponen-komponen prosedur dalam Manajemen SDM.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari makalah ini maka saya dapat
menyimpulkan sebagai berikut :
Ø Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa psikologi memberikan kontribusi dalam berjalannya Manajemen SDM dalam
suatu organisasi atau perusahaan.
Ø Organisasi sangat penting dalam sutu
perusahaan demi menjang keseinbangan dalam perusahaan itu. Dalam arti guna
berjalanya perusahaan demi besaing atau bekerja sama dengan perusahaan –
perusahaan lain.
B. SARAN
Dari isi makalah diatas maka saya
sarankan sebagai berikut:
Ø Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
kegitan kerja harus di perhatikan senhiga tidak dapat merugiga pekerja
tersebut.
Ø Hal utama yang harus di perhatikan
dalam presos pekerya yaitu menjaga keselamat keja dan benda kerja sehingga
tidak dapat terjadi kesalahan yang sangat vatal.
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong,
Michael. 2009. Armstrongs Handbook of Human Resource Management
Practice.
11th ed. Philadelphia: Kogan Page Ltd
Hasibuan,
Melayu S.P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara
Brahmana, Sunardi. S dan Herman
Sofyandi. 2007. Transformational Leadership dan Organizational Citizenship
Behaviour di Utama. Laporan Penelitian Kelompok. Bandung: Fakultas Bisnis
dan Manajemen Universitas Widyatama.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletedari sini saya bisa mengetahui lebih jauh lagi tentang peran PIO, Terimakasih, sangat bermanfaat.
ReplyDeletehttp://blog.binadarma.ac.id/akhmadkhudri/
terima kasih
ReplyDeleteterima kasih banyak
ReplyDelete